Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bertajuk
"Pesan Keagamaan dalam Media Massa" yang dirilis pada akhir
Januari 2010 dan dipublikasikan dalam Tabloid Republika Dialog
Jum'at (19/2/2010) memberikan gambaran menarik tentang
perkembangan dakwah kontemporer. Riset tersebut menyatakan
bahwa siaran keagamaan dalam media massa belum sepenuhnya
memberi pencerahan, apalagi mengubah perilaku masyarakat.
Selama lebih kurang empat dekade siaran keagamaan yang
berlangsung melalui televisi, radio, dan media cetak terlalu luas
cakupannya, tidak menyentuh sasaran kebutuhan umat, dan
"jamaah cenderung tidak paham". Selanjutnya, para penelit
LIPI menyarankan agar aktivitas dakwah melalui media massa
tidak hanya dirumuskan dengan sasaran yang jelas, tetapi juga
strategi dalam menyampaikan pesan.' Saran peneliti LIPI tersebut
sangat menarik apabila dikaitkan dengan pendidikan dakwah di
Indonesia.