Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan teori Anthony Oberschall tentang mobilisasi sumber daya. Adapun pendekatan yang digunakan penulis adalah Sosiologi. Penelitian ini menggunakan buku metodologi pembelajaran yang digunakan peserta pengkaderan, buku digital KUPI, Majalah Swara Rahima dan beberapa Wawancara yang dilakukan penulis sebagai sumber primer penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan keulamaan yang dilakukan Rahima, Fahmina dan Alimat yaitu (1) Program pengkaderan melalui PUP & DKUP membuka nalar critical thinking para peserta pengkaderan (2) Perbedaan memahami tafsir Al Qur’an dan teks Islam klasik dengan memperdulikan faktor biologis perempuan membuat wacana keagamaan yang dihasilkan ketiga lembaga tersebut menjadi ramah gender. (3) Metodologi-metodologi pendidikan yang diajarkan pada proses pengkaderan berkesinambungan dengan isu-isu yang terjadi masa kini, seperti kekerasan seksual, pernikahan dini dan perlindungan alam yang juga menjadi concern Musyawarah Keagamaan KUPI. (4) kaderisasi keulamaan perempuan di Rahima, Fahmina dan Alimat meningkatkan kualitas keilmuan perempuan dan kuantitas ulama perempuan karena setelah lulus pembelajaran pengkaderan selama satu tahun, mereka disebut dengan ulama perempuan. Melalui pengkaderan tersebut menghasilkan ulama perempuan yang kolektif. Selain itu, penulis menemukan terdapat peningkatan peranan perempuan muslim pada organisasi-organisasi Islam pasca Orde baru.

SS23078

SKR SPI 23078

Perpustakaan FAH (Skripsi)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Full Text

Share :