Skripsi ini membahas bagaimana perilaku pencarian informasi asatidz, dan hambatan dalam pencarian informasi Keagamaan di Madrasah Aliyah Salafiyah At-Thahiriyyah (MASA) Kota Serang Banten. Subjek penelitian yakni 3 orang asatidz yang mengajar pada Madrasah tersebut. Metode kualitatif menjadi metode yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan studi kasus. Penjelasan bahwa untuk mengembangkan diri, para asatidz membutuhkan pengetahuan tentang keagamaan sebagai tuntutan mereka sebagai pendakwah, pengajar, dan penyebar agama sekaligus pembimbing santri adalah hasil dari penelitian ini. Karateristik kebutuhan informasi asatidz dalam perannya dipengaruhi oleh demografi individu, kebutuhan terulang dan baru, dan kebutuhan informasi yang bersumber dari sumber informasi seperti kitab, tafsir qur’an dan hadist, individu, internet dan toko buku. Beberapa komponen yang menjadi faktor kesadaran informasi asatidz yakni sebagai berikut: kemudahan akses, informasi yang terpercaya, dan kemampuan asatidz dalam membandingkan sumber informasi. Kurangnya kemampuan asatidz terhadap internet, keterbatasan fasilitas seperti belum adanya perpustakaan merupakan hal yang menjadi hambatan para asatidz dalam melakukan proses pencarian informasi. Dilihat dari hasil penelitain tersebut cenderung pada suatu model teori yang dikemukakan Leckie, mengenai kebutuhan informasi sesuai profesi, meskipun begitu, ternyata tidak semua komponen dalam model tersebut ada, seperti komponen kekompleksan dalam karakteristik kebutuhan informasi, keakraban dan kesuksesan dalam kesadaran terhadap informasi, ketepatan waktu, biaya, dan kualitas dari sumber informasi.

SP22030

SKR IPI 22030

Perpustakaan FAH (Skripsi IPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Full Text

Share :