Dialektika agama dan budaya: studi kasus tradisi nadran di desa lontar kecamatan tirtayasa kabupaten serang (1996-2018)
Tati Sumiyati - Personal Name
Zakiya Darojat - Personal Name
Tradisi nadran merupakan kebudayaan yang umum ditemukan pada komunitas nelayan di pulau Jawa, termasuk di desa Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Pergumulan pandangan agama Islam dan budaya lokal berimplikasi terhadap eksistensi pelaksanaan ritual tradisi nadran yang tidak berkesinambungan dan berpengaruh terhadap perubahan prosesi ritual, makna dan tujuan yang berbeda-beda dalam ketiga edisinya dalam kurun waktu dua puluh dua tahun.
Skripsi ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif yakni metode sejarah dengan pendekatan sosiologi. Ada pun teori yang digunakan adalah dialektka Hegel. Hegel mengemukakan bahwa dialektika terjadi karena adanya perbedaan ide, gagasan, definisi, konsep maupun fenomena dari masing-masing sisi. Sebuah dialektika akan menghasilkan perubahan pandangan atau definisi yang baru.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ritual tradisi nadran pada masyarakat pesisir Desa Lontar dari tahun 1996 sampai tahun 2018 mengalami perubahan makna, tujuan dan prosesi dalam setiap pelaksanaannya. Perubahan sosial kebudayaan disebabkan oleh perbedaan pandangan di dalam masyarakat mengenai tradisi nadran, sehingga dalam tiga edisi pelaksanaan mengalami rekonstruksi makna, tujuan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pada ritual tradisi nadran 1996 dan 2003 perdebatan terjadi di sekitar persoalan teologis atau aqidah, sedangkan pada tahun 2018 terjadi pergeseran perdebatan dengan pertimbangan sosial dan lingkungan.
Skripsi ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif yakni metode sejarah dengan pendekatan sosiologi. Ada pun teori yang digunakan adalah dialektka Hegel. Hegel mengemukakan bahwa dialektika terjadi karena adanya perbedaan ide, gagasan, definisi, konsep maupun fenomena dari masing-masing sisi. Sebuah dialektika akan menghasilkan perubahan pandangan atau definisi yang baru.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ritual tradisi nadran pada masyarakat pesisir Desa Lontar dari tahun 1996 sampai tahun 2018 mengalami perubahan makna, tujuan dan prosesi dalam setiap pelaksanaannya. Perubahan sosial kebudayaan disebabkan oleh perbedaan pandangan di dalam masyarakat mengenai tradisi nadran, sehingga dalam tiga edisi pelaksanaan mengalami rekonstruksi makna, tujuan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pada ritual tradisi nadran 1996 dan 2003 perdebatan terjadi di sekitar persoalan teologis atau aqidah, sedangkan pada tahun 2018 terjadi pergeseran perdebatan dengan pertimbangan sosial dan lingkungan.
Ketersediaan
SS22022 | SKR SPI 22022 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 22022
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2022
Deskripsi Fisik
ix, 95 hlm, ilusi; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Tati Sumiyati
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas