Al-'unsur al-adakhiliyah fi qasidah "yaa rasulullah yaa ahla al-wafaa" li habib 'abdullah bin 'alwiy bin muhammad al-hadad al-'alawi
Haris fadhilah - Personal Name
Ahmad Bachmid - Personal Name
Unsur-unsur Intrinsik dalam Qasidah “Yaa Rasulallah Yaa
Ahla Al-Wafaa”, karangan Al Habib Abdullah bin Alwi bin
Muhammad Al Hadad Al Alawi.
Qasidah menurut definisi klasik ialah suatu tema puisi yang dibentuk dari
bait-bait baik sedikit maupun banyak. Dalam tradisi arab, qosidah digunakan
untuk mengungkapkan segala perasaan yang ada dalam diri penyair. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan penyair, diperlukan adanya penelitian terhadap
teks. Dengan mengambil objek qosidah “Yaa Rasulallah Yaa Ahlal Al-Wafaa”
yang dikarang oleh seorang ulama hadromaut abad ke 21 yakni Al-Habib
Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad Al-Alawi. Secara umum syair ini
berisikan puji-pujian bagi Allah dan Rasul-Nya. Dalam syair ini penyair
menuliskan berbagai bentuk pujian yang ditujukan kepada Allah SWT hingga
kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah diawali dengan berbagai pujian, penyair
pun menyertakan berbagai doa dan mengharap pertolongan dari Allah serta RasulNya, dari berbagai kesalahan, khilaf dan dosa yang pernah dilakukan penyair dan
orang-orang yang hidup di zamannya.
Peneliti berusaha mengungkapkan unsur intrinsik yang ada pada qosidah
tersebut dengan kajian sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Research) yang menggunakan primer dan sekundernya berupa bukubuku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai
sebagai data-data penelitian. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat unsur
intrinsik yakni pertama al-‘aatifah / perasaan takut kepada Allah, perasaan peduli
kepada manusia, perasaan cinta kepada rosulullah, ke dua al-fikroh, ke tiga alkhoyal, ke empat al-uslub nidaa, ke lima al-‘arud al-bahr.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Imam Al Haddad
Unsur-unsur Intrinsik dalam Qasidah “Yaa Rasulallah Yaa
Ahla Al-Wafaa”, karangan Al Habib Abdullah bin Alwi bin
Muhammad Al Hadad Al Alawi.
Qasidah menurut definisi klasik ialah suatu tema puisi yang dibentuk dari
bait-bait baik sedikit maupun banyak. Dalam tradisi arab, qosidah digunakan
untuk mengungkapkan segala perasaan yang ada dalam diri penyair. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan penyair, diperlukan adanya penelitian terhadap
teks. Dengan mengambil objek qosidah “Yaa Rasulallah Yaa Ahlal Al-Wafaa”
yang dikarang oleh seorang ulama hadromaut abad ke 21 yakni Al-Habib
Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad Al-Alawi. Secara umum syair ini
berisikan puji-pujian bagi Allah dan Rasul-Nya. Dalam syair ini penyair
menuliskan berbagai bentuk pujian yang ditujukan kepada Allah SWT hingga
kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah diawali dengan berbagai pujian, penyair
pun menyertakan berbagai doa dan mengharap pertolongan dari Allah serta RasulNya, dari berbagai kesalahan, khilaf dan dosa yang pernah dilakukan penyair dan
orang-orang yang hidup di zamannya.
Peneliti berusaha mengungkapkan unsur intrinsik yang ada pada qosidah
tersebut dengan kajian sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Research) yang menggunakan primer dan sekundernya berupa bukubuku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai
sebagai data-data penelitian. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat unsur
intrinsik yakni pertama al-‘aatifah / perasaan takut kepada Allah, perasaan peduli
kepada manusia, perasaan cinta kepada rosulullah, ke dua al-fikroh, ke tiga alkhoyal, ke empat al-uslub nidaa, ke lima al-‘arud al-bahr.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Imam Al Haddad
Ahla Al-Wafaa”, karangan Al Habib Abdullah bin Alwi bin
Muhammad Al Hadad Al Alawi.
Qasidah menurut definisi klasik ialah suatu tema puisi yang dibentuk dari
bait-bait baik sedikit maupun banyak. Dalam tradisi arab, qosidah digunakan
untuk mengungkapkan segala perasaan yang ada dalam diri penyair. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan penyair, diperlukan adanya penelitian terhadap
teks. Dengan mengambil objek qosidah “Yaa Rasulallah Yaa Ahlal Al-Wafaa”
yang dikarang oleh seorang ulama hadromaut abad ke 21 yakni Al-Habib
Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad Al-Alawi. Secara umum syair ini
berisikan puji-pujian bagi Allah dan Rasul-Nya. Dalam syair ini penyair
menuliskan berbagai bentuk pujian yang ditujukan kepada Allah SWT hingga
kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah diawali dengan berbagai pujian, penyair
pun menyertakan berbagai doa dan mengharap pertolongan dari Allah serta RasulNya, dari berbagai kesalahan, khilaf dan dosa yang pernah dilakukan penyair dan
orang-orang yang hidup di zamannya.
Peneliti berusaha mengungkapkan unsur intrinsik yang ada pada qosidah
tersebut dengan kajian sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Research) yang menggunakan primer dan sekundernya berupa bukubuku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai
sebagai data-data penelitian. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat unsur
intrinsik yakni pertama al-‘aatifah / perasaan takut kepada Allah, perasaan peduli
kepada manusia, perasaan cinta kepada rosulullah, ke dua al-fikroh, ke tiga alkhoyal, ke empat al-uslub nidaa, ke lima al-‘arud al-bahr.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Imam Al Haddad
Unsur-unsur Intrinsik dalam Qasidah “Yaa Rasulallah Yaa
Ahla Al-Wafaa”, karangan Al Habib Abdullah bin Alwi bin
Muhammad Al Hadad Al Alawi.
Qasidah menurut definisi klasik ialah suatu tema puisi yang dibentuk dari
bait-bait baik sedikit maupun banyak. Dalam tradisi arab, qosidah digunakan
untuk mengungkapkan segala perasaan yang ada dalam diri penyair. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan penyair, diperlukan adanya penelitian terhadap
teks. Dengan mengambil objek qosidah “Yaa Rasulallah Yaa Ahlal Al-Wafaa”
yang dikarang oleh seorang ulama hadromaut abad ke 21 yakni Al-Habib
Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad Al-Alawi. Secara umum syair ini
berisikan puji-pujian bagi Allah dan Rasul-Nya. Dalam syair ini penyair
menuliskan berbagai bentuk pujian yang ditujukan kepada Allah SWT hingga
kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah diawali dengan berbagai pujian, penyair
pun menyertakan berbagai doa dan mengharap pertolongan dari Allah serta RasulNya, dari berbagai kesalahan, khilaf dan dosa yang pernah dilakukan penyair dan
orang-orang yang hidup di zamannya.
Peneliti berusaha mengungkapkan unsur intrinsik yang ada pada qosidah
tersebut dengan kajian sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Research) yang menggunakan primer dan sekundernya berupa bukubuku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai
sebagai data-data penelitian. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat unsur
intrinsik yakni pertama al-‘aatifah / perasaan takut kepada Allah, perasaan peduli
kepada manusia, perasaan cinta kepada rosulullah, ke dua al-fikroh, ke tiga alkhoyal, ke empat al-uslub nidaa, ke lima al-‘arud al-bahr.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Imam Al Haddad
Ketersediaan
SA20023 | SKR BSA 20023 | Perpustakaan FAH (Skripsi BSA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR BSA 20023
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2020
Deskripsi Fisik
76 hlm.
Bahasa
Arab
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR BSA
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Ahmad bachmid
Tidak tersedia versi lain