Kiprah karel fraderik holle dalam pusaran budaya sunda abad ke-19
Daiman Ismail Fahmi - Personal Name
Prof. Dr. Jajat Burhanuddin - Personal Name
Karel Fraderik Holle adalah seorang Belanda tulen yang jatuh cinta terhadap budaya Sunda. Sosok KF. Holle ini dekat dengan tokoh mènak Sunda yaitu Raden Moehammad Moesa. Berkat kedekatannya, KF Holle bisa berteman baik dengan masyarakat Sunda. Keharmonisan keduanya melahirkan istilah dwitunggal hal ini merupakan titik awal inkulturasi ditengah kuatnya kolonialisme dan juga terdapat proses inkulturasi budaya. Terkait cita-cita KF Holle ingin mengembalikan peradaban Sunda yang telah lama di Jawanisasi oleh kerajaan Jawa. Kiprah Karel Fraderik Holle dalam Pusaran Budaya Sunda yaitu melalui aspek-aspek kehidupan dari berbagai bidang dan berdampak pada kalangan masyarakat umum atau pelajar.
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyan berikut ini yaitu: Pertama, bagaimana kiprah Karel Fraderik Holle dalam bidang pendidikan? Kedua, bagaimana kiprah Karel Fraderik Holle dalam bidang literasi? Ketiga, bagaimana Kiprah karel Fraderik Holle dalam budaya masyarakat Garut?.
Penelitian ini menggunakan metode Studi Pustaka dan pendekatan Sejarah Intelektual, diperkuat dengan teori Inkulturasi oleh JWM Bakker. Hasil penelitian ini bahwa kiprah Karel Fraderik Holle dalam Pusaran Budaya Sunda abad ke-19 meliputi tiga aspek. Pertama aspek pendidikan, KF Holle mempunyai pengaruh besar atas pendidirian Sekolah Guru (Kweekschool) di Bandung tahun 1866, serta Raden Ayoe Lasminingrat sebagai salah satu murid KF Holle yang mendirikan sekolah Kaoetamaan Istri di Garut. Kedua aspek literasi, KF Holle membuat karya berbentuk majalah berkala, berjudul Mitra Noe Tani (De Vriend van den Javaanschen Landman) dan buku berjudul Kitab Tjatjarakan Soenda (Soendasch Spel- En lessboekje met latijn Letter). Ketiga kiprah Holle dalam budaya masyarakat Garut diantaranya: Bidang Seni Budaya: Tradisi Nyaneut, Batik Garut, Bidang Perternakan: Domba Garut, dan Bidang Pertanian: Buah Kesemek dan Kacang Holle.
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyan berikut ini yaitu: Pertama, bagaimana kiprah Karel Fraderik Holle dalam bidang pendidikan? Kedua, bagaimana kiprah Karel Fraderik Holle dalam bidang literasi? Ketiga, bagaimana Kiprah karel Fraderik Holle dalam budaya masyarakat Garut?.
Penelitian ini menggunakan metode Studi Pustaka dan pendekatan Sejarah Intelektual, diperkuat dengan teori Inkulturasi oleh JWM Bakker. Hasil penelitian ini bahwa kiprah Karel Fraderik Holle dalam Pusaran Budaya Sunda abad ke-19 meliputi tiga aspek. Pertama aspek pendidikan, KF Holle mempunyai pengaruh besar atas pendidirian Sekolah Guru (Kweekschool) di Bandung tahun 1866, serta Raden Ayoe Lasminingrat sebagai salah satu murid KF Holle yang mendirikan sekolah Kaoetamaan Istri di Garut. Kedua aspek literasi, KF Holle membuat karya berbentuk majalah berkala, berjudul Mitra Noe Tani (De Vriend van den Javaanschen Landman) dan buku berjudul Kitab Tjatjarakan Soenda (Soendasch Spel- En lessboekje met latijn Letter). Ketiga kiprah Holle dalam budaya masyarakat Garut diantaranya: Bidang Seni Budaya: Tradisi Nyaneut, Batik Garut, Bidang Perternakan: Domba Garut, dan Bidang Pertanian: Buah Kesemek dan Kacang Holle.
Ketersediaan
SS22036 | SKR SPI 22036 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 22036
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2022
Deskripsi Fisik
xiv, 181 hlm, ilusi; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Budaya Sunda
Karel Fraderik Holle
Raden Moehammad Moesa
Priangan
Preanger Planters dan Mitra Noe Tani
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Daiman Ismail Fahmi
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas