Fundamentalisme Dalam Sejarah Politik Indonesia : Biografi Politik Isa Anshar
Yusril Fahmi Adam - Personal Name
Imas Emalia - Personal Name
Isa Anshary merupakan salah seorang ulama sekaligus politikus
yang berasal dari partai Masyumi. Isa Anshary dikenal sebagai
pribadi yang konsisten mengabdi di dalam dakwah Islam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagai buah perjuangan Isa
Anshary di medan dakwah adalah ketika dirinya mulai
bergabung dengan Muballigh Muhammadiyah di Sumatera
Barat. Perjuangan dakwah Isa Anshary semakin memuncak ketika ia berhasil menjadi ketua umum organisasi Islam terbesar
di Bandung, yakni Persatuan Islam. Selain berjuang di dalam medan dakwah, Isa Anshary juga berjuang di dalam politik. Isa
Anshary menjadikan aspek politik sebagai medan dakwah yang sangat penting untuk diperjuangkan. Motivasi terbesar Isa
Anshary di dalam berpolitik adalah ingin menjadikan Indonesia menggunakan Islam sebagai dasar negara. Selain itu, aspek
politik juga Isa Anshary jadikan sebagai media dalam menentang PKI. Upaya penentangan Isa Anshary tersebut
adalah untuk menghindarkan negara Indonesia dari ideologi komunis yang dibawa oleh PKI. Sikap Isa Anshary yang keras
tersebut menjadikan dirinya tergolong dalam orang-orang fundamentalisme. Perjuangan Isa Anshary di dalam politik
kemudian berakhir ketika partai Masyumi dibubarkan oleh Sukarno pada tahun 1960. Langkah dakwah Isa Anshary
kemudian berlanjut dengan fokus di dalam Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII). Melalui DDII, Isa Anshary
bersama dengan para pejuang ex-Masyumi melakukan pengkaderan kepada anak-anak muda generasi masa depan agar
memiliki semangat dakwah yang tinggi dan jauh dari pendangkalan aqidah serta paham yang berasal dari barat seperti liberalisme, sekularisme, dan komunisme
yang berasal dari partai Masyumi. Isa Anshary dikenal sebagai
pribadi yang konsisten mengabdi di dalam dakwah Islam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagai buah perjuangan Isa
Anshary di medan dakwah adalah ketika dirinya mulai
bergabung dengan Muballigh Muhammadiyah di Sumatera
Barat. Perjuangan dakwah Isa Anshary semakin memuncak ketika ia berhasil menjadi ketua umum organisasi Islam terbesar
di Bandung, yakni Persatuan Islam. Selain berjuang di dalam medan dakwah, Isa Anshary juga berjuang di dalam politik. Isa
Anshary menjadikan aspek politik sebagai medan dakwah yang sangat penting untuk diperjuangkan. Motivasi terbesar Isa
Anshary di dalam berpolitik adalah ingin menjadikan Indonesia menggunakan Islam sebagai dasar negara. Selain itu, aspek
politik juga Isa Anshary jadikan sebagai media dalam menentang PKI. Upaya penentangan Isa Anshary tersebut
adalah untuk menghindarkan negara Indonesia dari ideologi komunis yang dibawa oleh PKI. Sikap Isa Anshary yang keras
tersebut menjadikan dirinya tergolong dalam orang-orang fundamentalisme. Perjuangan Isa Anshary di dalam politik
kemudian berakhir ketika partai Masyumi dibubarkan oleh Sukarno pada tahun 1960. Langkah dakwah Isa Anshary
kemudian berlanjut dengan fokus di dalam Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII). Melalui DDII, Isa Anshary
bersama dengan para pejuang ex-Masyumi melakukan pengkaderan kepada anak-anak muda generasi masa depan agar
memiliki semangat dakwah yang tinggi dan jauh dari pendangkalan aqidah serta paham yang berasal dari barat seperti liberalisme, sekularisme, dan komunisme
Ketersediaan
SS18120 | SKR SPI 2021 120 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 2021
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : ., 2021
Deskripsi Fisik
137 hlm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI 2021
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Imas Emalia
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas