Program Nuklir Iran hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Mulai
dari aktifitasnya, isu pembuatan senjata nuklir di Iran hingga kesepakatankesepakatan yang tidak kunjung selesai. Semua hiruk pikuk ini dimulai sejak
dicetuskannya ide untuk mengembangkan tenaga nuklir di Iran sebagai tenaga
pembangkit listrik pada masa Shah Mohammad Reza Pahlavi. Perkembangan
dimulai dengan perjanjian kerjasama dengan Amerika Serikat hingga beberapa
negara di benua Eropa. Selain berkerjasama dengan berbagai negara, Iran juga
melakukan kesepakatan dengan berbagai instansi untuk memperkuat aliansinya.
Namun, perkembangan tersebut mulai terganggu ketika masyarakat Iran
mulai merasakan adanya pengaruh dari Barat yang dinilai berlebihan, sehingga
sangat mengganggu stabilitas di Iran. Masyarakat Iran pun mulai melakukan
perlawanan terhadap pemerintah yang berakhir dengan kejatuhan Dinasti Pahlavi
dan bangkitnya Revolusi Islam Iran tahun 1979.
Penelitian kali ini akan membahas tentang konflik yang terjadi antara Iran
dengan negara Barat yang dikenal dengan kelompok negara P5+1 setelah revolusi
Islam terjadi. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai latar belakang
pengembangan Program Nuklir Iran, kebijakan pemerintah Iran mengenai
pengembangan program nuklirnya, dan pembahasan utama tentang konflik nuklir
Iran dengan kelompok negara P5+1 sejak tahun 1979 hingga 2006 berserta upayaupaya dan dampaknya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah heuristik
(pengumpulan data), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan
historiografi (penulisan). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan dan mendorong para peneliti khususnya mahasiswa jurusan Sejarah
untuk terus mengembangkan studi/riset/kajian tentang Iran.

SPI17001

SKR SPI

Tersedia

Share :