Skripsi ini mengkaji tentang peran ulama BASRA (Badan Silaturrahmui Ulama Madura) dalam pembangunan jembatan Suramadu tahun 1990-2009. Kajian ini meliputi latar belakang dibangunnya jembatan Suramadu yang kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat maupun para ulama. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Lalu menggunakan teori Charismatic Authority, yaitu seseorang yang memiliki wewenang karena kwalitas yang luar biasa yang dimilikinya, penguasaan atas orang-orang, baik secara dominan internal, dimana seorang menjadi tunduk dan patuh karena kepercayaan pada kwalitas yang luar biasa yang dimiliki oleh orang tersebut. Temuan yang penulis dapatkan yakni ulama BASRA berperan penting dalam pembangunan jembatan Suramadu yaitu sebagai pengontrol dalam pembangunan yang berdampak pada perubahan. Ulama BASRA akan menyaring model dan sifat pembangunan agar tidak terbentuk suatu pembangunan yang merusak nilai-nilai sosial bagi masyarakat Madura, baik perubahan positif maupun negatif. Di samping itu pembangunan jembatan Suramadu banyak muncul masalah konflik antara masyarakat pemerintah dan ulama. Di sini ulama BASRA berperan sebagai solusi terhadap penyelesaian masalah yang berposisi netral. Arti penting jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura yaitu mudahnya akses transportasi yang akan mendorong meningkatnya perokonomian serta meningkatkan mobilitas sosial dan budaya masyarakat Madura. Kata Kunci: Ulama BASRA, Suramadu, Madura

SS19086

SKR SPI 19086

Perpustakaan FAH (Skripsi SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

Share :